Pengakuan : Hide and Seek Eps.1

Assalamualaiku warohmatullohi wabarokatuh...
Bismillah. Aku senang saat menulis postingan ini. Berharap emosi ku hari ini terluapkan tanpa menyakiti siapapun.

Sudah lewat pukul 12.00. Hari ini aku mulai seperti biasanya. Aku masih berbaring tanpa menutup mata. Sunyi, sepih, waktu yang menurutku paling baik untuk merenung. Tapi aku masih wara-wiri di dunia maya. Lihat sesuatu yang menarik dan menyentuh hati. Ya, mulai merasakan kesendirian yang mendalam, aku pun meratapi apa yang ku alami dan begitu terpikirkan terus beberapa bulan ini. Tibalah, air mata jatuh sebagai luapan suara hati yang tertahan sambil mendengar lagu yang mendukung suasana itu. Mata jug sakit jika cairan lakrimal terlalu banyak terkuras, bukan. Jadi, aku memaksa untuk menutupi seluruh tubuh ini.


Suara lembut alarm membangunkan ku. Melihat jam, aku seperti tak percaya. Ah, ternyata masih awal. Ya, aku kembali ke posisi semula. Suara motorpun kembali membangunkan ku, tetapi ku bilang ah, masih awal juga. Sampai, suara lantunan ayat suci dari Toa mesjid membangunkanku sekalligus  menyada
rkan aku sudah telat. Aku ternyata ada janji jam 8 dan jam 9. Menyesalpun tak bisa membalikkan keadaan. Sekali lagi aku berkata berdosa.


REWIND : Sudah 1 2 3 4 5 6 7 8  9, selama itu juga kakak ku telah mengandung. Umurnya sama dengan kebiasaan baru ku ini. Kau tau? Hm, pasti kau tidak tau lah. Baiklah aku mulai bercerita. 


Seperti biasa jam 2 aku paling sering keluar rumah. Aku berjalan dengan banyak keraguan. Aku tiba di tujuan pertama. Adem. Berpikir keras sampai beberapa orang melewati ku. Padahal mereka baru saja memulainya. 
Ya, akupun terdorong untuk mengambilnya segera dan cepat berpindah. Selama diperpindahan aku mendapat bantuan dan senyuman dari arah kananku. Dari situ aku berpikir aku masih punya harapan untuk memperbaiki keadaanku. Aku merasa itu menyemangati ku jika ku pikir-pikir. Aku tiba 
Di fotoin Indah pake hp ku yang kata temenku kaya Iphone X

Lets take a selfies
Ditujuan kedua. Sambutan. Seketika aku mulai memasang wajah baru. Aku harus membalas sambutan itu. Membuka pintu sosok yang ku kenal itu membuatku malu dan aku tidak berani tampil melewatinya. Aku duduk sejenak. Dan kembali, syukurlah dia sudah pergi. Aku masuk. Aku bertemu sosok yang baru. Aku sempat mengabadikannya. Dia pasti sangat senang dengan jas putih tulang baru itu. Ya, akupun ketemu dengan yang lain lagi. Dia temen posko ku. Aku pun baru mengatakan tujuanku disitu. 

Sampai di tujuan ketiga.
Aku mengantri. Dilihat dari tahun dari kertas hijau itu, aku lah yang tertua. Tak lama, temanku yang pendiam itu lewat di hadapan ku. Aku tak lupa untuk sekedar menyapanya, dan dia bilang "luar biasa" aku mengulangi perkataannya sambil menganggukkan kepala. Aku sempat kaget karena nominal yang ku bawa kata si ibu itu tak cukup. Dalam hati jika itu benar, kemana lagi diriku harus berpijak. 

Ketujuan ke-4
Lagi, aku bertemu mereka yang sudah mendahului ku. Dan aku dapat panggilan dari belakang saat menuju koridor. Ya, dia wanita yang ku janji oleh2 tapi aku lupa membawanya. Aku memberikan peluka pipi seadanya lalu pergi. 

Ketujuan ke-5, 
bertemu mereka yang sengaja untuk memberi semangat untuk gelar barunya. Aku pun menunggu untuk itu dan mengabadikan momen, Aku pun ikut senang. Berharap aku juga cepat memakai jilbab putih dan memegang map batik. 

Ketujuan klimaks. 
Yang betul aku niati untuk ke kampus. Sesampaiku disana beliau tidur dan aku sibuk mencari pekerjaan yang dapat keluar dari zona itu. Akupun turun dan ke kampung tengah. Iya aku bertemu si sarjana basah lagi. 
Aku mengabadikan momennya untuk kesekian kali.
Aku selalu berusaha jika aku memoto orang lain aku
akan menganggap aku memoto diriku sendiri.
Kembali ke zona awal yang ku niatkan tadi, aku pun harus membantu menjadi sosok dibalik layar uploadan foto mereka. Aku sekali lagi dapat kesenangan. 
Dan ku sempat balik arah ke samping aku melihat, orang no 2 yang ku ingin temui pada hari itu sirna. Beliau berlalu dan aku melewatkannya. Aku rasa ingin menangis dan berhenti dari apa yang tengah ku lakukan tadi. 
Aku capek dalam hati memasang ekpsresi sekuat itu. Aku rasanya ingin berteriak. Dan selesai itu aku dapat notif dari kakak di atas, waow aku sontak buru-buru kembali. Dan, ya aku sempat marah sampai-sampai aku mengeraskan suaraku. 

Dan kembali mengucapkan bismilah. membuka pintu...taraaaaa, belia mengatakan bahwa jika ingin konsul silahkan datang pagi. Ya, tahu diri sudah pasti. Tapi aku harap bukan cuma dihati tapi terealisasi dengan sikap💪. Berlanjut besoknya, planingku hari itu batal dan aku berusaha lapang dada dan bersyukur. 
  •      Diriku yang terlihat maya dan berusaha nyata
      www.instagram.com/cintani_lah
       www.twitter.com/lovani_lah
x

Komentar